Hallo sobat milenial!
Bagaimana nih kabarnya? Apakah masih belajar secara daring? Apakah masih semangat dalam belajar dan mengejar impian? Tentu harus semangat dong yaa...
Disini aku mau berbagi sedikit cerita menarik aku selama belajar daring di masa pandemi Covid-19.
"Belajar daring" |
Saat ini, aku adalah seorang mahasiswi semester 3 Program studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Pekanbaru, Riau. Sejak semester 1 di tahun 2020 lalu aku belum pernah sama sekali merasakan yang namanya kuliah tatap muka secara langsung. Padahal sudah semester 3 tapi aku belum pernah merasakan bagaimana serunya duduk di bangku kelas memperhatikan dosen mengajar di depan, mencari buku di perpustakaan bersama teman-teman, melaksanakan praktikum di laboratorium bahkan merasakan gugupnya ujian secara langsung. Iya semua hal itu masih aku lakukan secara daring karena adanya pandemi Covid-19 ini.
Sobat, sebelumnya mari kita pahami apa yang dimaksud dengan "belajar daring"? https://unpar.ac.id. Jadi, belajar daring itu adalah kegiatan belajar yang kita lakukan menggunakan koneksi internet. Dimana kita mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi-aplikasi seperti zoom, google meet, google clasroom maupun jejaring sosial lainnya. Nah, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan hanya dirumah masing-masing tanpa bertemu langsung dengan guru maupun teman-teman. Namun, kita tetap diharapkan mendapat ilmu yang sama seperti saat kita belajar secara langsung/tatap muka di sekolah. Bagaimana sobat? Sudah terbayang kan seperti apa bedanya pembelajaran yang biasa kita lakukan langsung di sekolah sekarang hanya dapat kita laksanakan secara daring di rumah masing-masing karna adanya pandemi Covid-19?
Akan tetapi, dengan adanya pandemi Covid-19 ini bukan berarti menjadi hambatan atau halangan bagi kita untuk belajar. Justru kita harus tetap semangat dan mampu mengembangkan berbagai kreatifitas dalam diri kita. Bukan berarti karena hanya melalui virtual kita jadi lalai dan malas. Baik itu belajar secara offline maupun online itu sama saja. Kita tetap harus memperhatikan pembelajaran dengan baik, mengenakan pakaian yang sopan layaknya kita melaksanakan pembelajaran secara langsung. Kita juga tetap harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru maupun dosen, dan yang terpenting kita tetap harus duduk lalu mendengarkan, menulis, dan memahami apa yang telah disampaikan agar semua itu dapat bermanfaat bagi kita. Dan guru atau dosen pun tetap merasa dihormati walau pembelajaran yang ia berikan hanya dilakukan dengan jarak jauh.
Oh iya sobat, sedikit berbicara tentang hambatan nih. Selama proses pembelajaran daring tentu ada hambatan atau kendala yang aku sendiri alami. Seperti kendala jaringan yang tidak stabil saat hujan atau mati lampu mengakibatkan keluar masuk di virtual meet, masalah memori hp yang penuh atau masalah laptop ku yang error dan juga keterbatasan kuota. Semua itu pernah aku alami. Untuk masalah keterbatasan kuota ini aku tidak perlu khawatir lagi, karena pemerintah telah memberikan kuota belajar gratis bagi pelajar, mahasiswa maupun guru/dosen. Baik itu dari kemendikbud maupun kemenag untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sedangkan untuk kendala jaringan aku berusaha mencari cara dan solusi dalam mengatasinya, seperti mencari tempat atau ruangan di dalam rumah yang lebih baik jaringannya dari sudut rumah yang lain. Intinya sobat, semua hambatan ini menjadi tantangan tersendiri bagi aku. Bagaimana agar aku dapat mengatasinya dengan sabar dan tetap dapat mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Karena yang namanya menuntut ilmu kita tidak boleh menyerah mau bagaimanapun permasalahannya harus dihadapi. Semoga kalian begitu juga ya.
Jadi sobat... dibalik itu semua, pembelajaran secara daring ini banyak memberikan aku pengalaman-pengalaman baru yang berbeda dan menarik. Dimulai dari pengenalan lingkungan kampus yang hanya disaksikan melalui streaming youtube, melakukan diskusi pembelajaran lewat beragam aplikasi belajar yang digunakan, dan berkenalan dengan teman-teman secara online. Dalam hal ini, juga mengajarkan aku untuk lebih pandai dalam besosialisasi serta beradaptasi. Dan juga dengan belajar secara daring seperti ini dapat membuat aku lebih terbiasa menggunakan laptop, aku yang awalnya sedikit kesusahan perlahan dapat lebih menguasainya. Aku pun dapat mengembangkan kreatifitas lewat tugas-tugas seperti video pembelajaran yang di upload ke youtube, tugas makalah, artikel dan pembuatan power point untuk presentasi kelompok.
Nah, dengan model pembelajaran yang berbeda ini aku mengharapkan kita semua sebagai generasi milenial penerus bangsa harus selalu memiliki semangat belajar yang tinggi, karena kita lah yang akan membuat bangsa ini bangga nantinya. Anggap segala hambatan itu tantangan untuk kita semakin semangat menghadapinya. Sesungguhnya hambatan yang besar bagi kita seorang pelajar atau mahasiswa adalah rasa malas. Jadi, jangan biarkan diri kita berlarut-larut dengan kemalasan. Kita harus lawan kemalasan itu. Aku yakin kita generasi milenial adalah pemuda pemudi bangsa yang hebat, yang menginginkan bangsa ini menjadi lebih baik. Oleh karena itu, salurkan karya dan bakat-bakat yang kita punya. Dan untuk perihal pandemi, mari kita doakan semoga Virus Corona cepat berlalu. Kita semua sudah sangat merindukan masa-masa dimana belajar offline, bertemu dan bermain dengan teman-teman, jalan-jalan, dan banyak hal lainnya.
Untuk kita semua, Ayo semangat belajar walaupun daring! Mari doakan pandemi Covid-19 ini cepat berakhir! Teruslah mengembangkan kreatifitas yang ada di dalam diri masing-masing! Semangat berkarya untuk aku, kamu dan kita semua! Belajar secara daring? Siapa takut! Kita pasti bisa!
Cukup sekian sobat, semoga sedikit cerita yang aku bagikan ini dapat bermanfaat yaa, Terima kasih banyak...
Salam semangat sobat milenial!
#LombaBlogUnpar
#BlogUnparBelajarDaring
#MerdekaBelajardanBerkarya
Photo credit by : me